BLANTERORIONv101

Gereja Katolik Hati Kudus Tuhan Yesus Ganjuran

11 Desember 2022

 

Candi Ganjuran Hati Kudus Yesus

    Berlokasi di Bantul, Jl. Ganjuran, Jogodayoh, Sumbermulyo, Kec. Bambanglipuro, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta 55764. Gereja Katolik Hati Kudus Tuhan Yesus Ganjuran ini adalah bentuk akulturasi budaya bergaya Hindu-Budha-Jawa. Berjarak sekitar + 20 Km dari Kota Yogyakarta, Kompleks Gereja dan Candi Ganjuran terletak di sebelah selatan kota Yogyakarta, persisnya di dusun Ganjuran, desa Sumbermulyo, kecamatan Bambanglipuro, Bantul. Sekarang ini, komplek Gereja Ganjuran telah dikenal oleh umat Katolik di Indonesia sebagai tempat ziarah yang bernuansa jawa. Menjadi beda & unik karena kebanyakan tempat ziarah umat Katolik di Indonesia berbentuk Gua Maria.

Sejarah Gereja Ganjuran

   Awalnya Sejarah berdirinya Gereja dan Candi Ganjuran diinisialisasi oleh keluarga Schmutzer. Gereja ini adalah gereja Katolik pertama yang didirikan di kabupaten Bantul. 

    Nuansa budaya Jawa yang digunakan Schmutzer dalam membangun kompleks Gereja Ganjuran. Hal ini merupakan bentuk proses adaptasi budaya. Sebagai seorang yang beriman Katolik, keluarga Schmutzer ingin menghidupi imannya dalam konteks budaya dimana mereka tinggal & tumbuh. Pengalaman iman, membuat Schmutzer membangun rumah sakit, membantu orang miskin, mendidik orang yang belum terpelajar dan mereka mengangkat martabat penduduk dengan mendukung penduduk Ganjuran untuk tetap melaksanakan adat-istiadat mereka walaupun perlahan-lahan diberi nilai-nilai Kristiani yang universal.

Umat Katolik dari berbagai daerah

Perkembangan Gereja Ganjuran

   Pada awalnya, komplek Ganjuran sekarang itu dulu adalah Pabrik Gula, pabrik gula Gondang Lipuro. Pada saat itu memang secara massal banyak pabrik gula didirikan atas kebijakan untuk menanam tanaman tertentu di Jogja, Sleman & sekitarnya. Nah, kalau dalam konteks Ganjuran, ini adalah Ladang Tebu. Dari situlah banyak karyawan, pegawai lokal yang direkrut. Seiring waktu berjalan kebutuhan akan ibadah bagi para karyawan pabrik gula dan masyarakat sekitar Ganjuran sehingga mendorong dibangunnya sebuah Gereja. 

   Berawal dari kegelisahan keluarga Schumtzer tentang pendidikan, kesejahteraan, kesehatan & juga rohani,mereka mencoba menjawab dengan mendirikan sebuah tempat ibadah yang nuansanya "related" dengan keseharian warga Ganjuran dan sekitarnya. Bercorak Jawa, dengan ornamen Hindu Budha. Dari situlah iman itu bertumbuh di kawasan Ganjuran. Tidak melulu kesejahteraan ekonomi, namun juga mengisi hidup dengan keimanan. Awalnya inkulturasi dalam gereja Katolik belum menjadi sebuah hal yang lumrah, namun Keluarga Schumtzer kemudian memohon ijin ke Tahta Suci Vatican untuk mendirikan Gereja yang bercorak Jawa. Ijin itu kemudian terbit, dengan beberapa poin penting, yaitu Altar boleh bermotif Jawa, termasuk Patung Hati Kudus Yesus. Tetapi bangunan masih bercorak Belanda. Pembangunan Gereja selesai pada tanggal 16 April 1924. Tepat 20 Agustus 1924Vicaris Apostolik Batavia Mgr. J. M van Velsen hadir di Ganjuran untuk memberkati altar bercorak Jawa tadi.


Istriku duduk dikursi

  Terdapat sebuah relief di altar yang menggambarkan pepohonan, bunga, tiga burung pemakan bangkai & 2 rusa yang sedang minum dari sumber air yang memancarkan tujuh aliran air. Terdapat 2 buah patung malaikat bercorak jawa dalam posisi menyembah. Selain itu ada dua buah relief di kanan dan kiri gereja dengan bentuk Hati Kudus Yesus & bunda Maria. 

  Relief Hati Kudus Yesus ini menggambarkan Yesus sebagai Raja Jawa yang bertahta, sedangkan Relief Ibu Maria digambarkan sebagai Ratu Jawa yang sedang menggendong bayi Yesus yang masih kecil.

 Tahun 1934 keluarga Schmutzer memutuskan untuk kembali ke Negeri Belanda dan menetap di Arnhem karena Julius Schmutzer jatuh sakit dan harus mendapatkan perawatan. Lalu pengelolaan pabrik gula diserahkan kepada seorang administratur yang ditunjuk oleh keluarga Schmutzer. Kepergian keluarga Schmutzer berdampak bagi para katekis awam karena sebelumnya semua fasilitas didapat dari keluarga Schmutzer. Mereka dengan mandiri untuk terus mengajar agama diberbagai tempat. Pastur yang berkarya di gereja Ganjuran juga tidak lagi mendapatkan fasilitas dari pabrik gula. Ganjuran memiliki 3 pastor yang berkarya sampai tahun 1934, yakni H. van Driessche, SJ, F. Strater, SJ, dan A. Djajaseputra, SJ. Kemudian Sekolah-sekolah yang dibangun oleh keluarga Schmutzer diserahkan kepada Yayasan Kanisius.

  Tahun 1934-1940 merupakan masa persiapan Ganjuran menjadi sebuah Paroki yang diperjuangkan oleh pastor/romo A. Soegijapranata, SJ dan pastor A. Elfrank, SJ. Namun baru diresmikan menjadi sebuah Paroki pada tahun 1940 oleh pastor A. Soegijapranata, SJ yang juga ditugaskan menjadi Pastor Paroki Gereja Ganjuran yang pertama. Pada tahun 1942, dilakukan perluasan gedung ke arah barat dengan panjang 15 meter oleh pastor A. Soegijapranata, SJ.  Hal ini disebabkan perkembangan umat Katolik yang besar disekitar Ganjuran, sehingga bangunan Gereja tidak lagi mampu menampung umat yang semakin banyak. 

Bunda Maria & bayi Yesus

Prasasti

Akomodasi ke Gereja Ganjuran


    Nah begitu sejarah Gereja Katolik Hati Kudus Tuhan Yesus, Ganjuran. Bagaimana dengan akomodasi untuk sampai kesana? Banyak opsi, bisa mandiri naik kendaraan pribadi, bisa rombongan dengan bus. Terdapat parkiran bus yang luas di dekat Gereja. Kalau nanti sampai membludak akan ada parkiran baru swadaya masyarakat di Lapangan Bola belakang ruko ruko didepan Gereja Katolik Hati Kudus Tuhan Yesus, Ganjuran.  



    Jika kita lapar atau butuh minum, banyak warung menyediakan opsi makanan. Ada B2 di dekat parkiran motor & mobil. Ada Penyetan ayam di sebelah selatan parkiran. Ada juga Bakso, Mie ayam. Jangan lupa ada Olive Chicken juga disitu, jika ingin makanan cepat saji. Oh iya, selain jajanan, di Ganjuran ada oleh oleh barang rohani, ada di sebelah Candi, ada yang didekat parkiran, nempel berderet. Jika kita beli Salib apa Rosario bisa dimintakan berkat ke Romo Paroki, jika beliau berada di Pasturan Paroki. 
    Untuk biaya parkir sih sukarela, setahu saya. Tapi biasanya saya ngasih 5000 untuk mobil, biasanya disediakan karcis. Setelah parkir, kita masuk ke Gereja lewat pintu masuk seperti gerbang Candi. Kemudian patuhi protokol kesehatan Covid-19, cuci tangan sebelum masuk area Gereja. Oh iya ada barcode Qris jika kita ingin membantu biaya operasional Gereja, bisa lewat BCA atau BNI. 
    Jika capek atau mau rehat sejenak, ada pendopo luas, & kamar mandi untuk sekedar cuci muka atau pipis, atau pup. Lengkap fasilitasnya. Kalau misalnya pun sakit, ada Rumah Sakit St Elizabeth Ganjuran, pas diutara Gereja.



Jadwal Misa Ekaristi Gereja Ganjuran:


MISA HARIAN
1. Senin, Rabu, Jumat: 05:30 WIB - Bahasa Indonesia
2. Selasa, Kamis, Sabtu : 05:30 WIB - Bahasa Jawa

MISA MINGGUAN
1. Sabtu:  16:00 WIB Bahasa Jawa || 18:00 WIB (Live Streaming) - Bahasa Indonesia 
2. Minggu:  07:30 WIB (Live Streaming) - Bahasa Jawa 
3. Minggu:  17:00 WIB - Bahasa Indonesia

MISA JUMAT PERTAMA
1. Kamis minggu pertama:  19:00 WIB - Bahasa Jawa
2. Jumat minggu pertama (Sementara Ditiadakan) 05:15 WIB - Bahasa Jawa || 12:00 WIB (Misa Pelajar) - Bahasa Indonesia || 17:00 WIB - Bahasa Indonesia

Kesimpulan:

  1. Sejarah Gereja Katolik Hati Kudus Tuhan Yesus, Ganjuran adalah salah satu perjalanan rohani umat Katolik di Jawa. Memiliki ciri khas yang membedakan dengan Gereja Katolik lain.
  2. Akses menuju lokasi mudah, bisa lewat Jalan Samas atau Jalan Parangtritis
  3. Fasilitas umum lengkap, dari POM Bensin, Sekolah, Rumah Sakit & Fasum lainnya
  4. Menjadi tempat ziarah favorit umat Katolik di Indonesia
  5. Terdapat pusat oleh oleh & kuliner juga.
Agustinus Giri Hartono
#My name is Giri #Agustinus Giri Hartono. #Home is where the heart is #DevOps Enthusiast

1 komentar

  1. Agustinus Giri Hartono
    29 Januari 2023 pukul 17.33

    Tempat yang teduh & khusuk untuk menepi, berdoa

    Reply